Jaring muroami adalah alat penangkap utama untuk menangkap berbagai ikan karang dengan jaring yang besar dan dibuat jaring lubang kecil sehingga bisa menangkap ikan kecil yang berada di terumbu karang. muroami ini tidak berfikir panjang dalam penangkapan yang dapat mengakibatkan meningkatkan tekanan pada sumber daya ikan karang pada kondisi dalam jarak panjang. Berdasarkan Pasal 9 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009, telah ditetapkan kebijakan penangkapan ikan menggunakan jaring muroami yang bersifat ilegal.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi secara langsung, wawancara dengan informan, dan dokumentasi sebagai tanda bukti terhadap penelitian yang sudah dilakukan di daerah SPTN Wilayah III Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.