Jembatan yang berada di jalan Tol Jagorawi merupakan prasarana yang utama untuk menunjang kelancaran lalu lintas. Sejak pembangunan Jembatan Tol Jagorawi pada tahun 1976, ada sebanyak 51 jembatan yang ada di Tol Jagorawi, dimana jembatan tersebut terbagi menjadi tiga kategori yaitu jembatan underpass, overpass, dan interchange. Penelitian ini dilakukan pada jembatan underpass Km.15+408 jalur A arah Jakarta-Bogor, berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2010 jembatan telah melakukan pelebaran, karena meningkatnya lalu lintas, hasil pelebaran tersebut terdapat kerusakan lapisan permukaan aspal yang cukup parah, terutama pada sambungan pelat lantai lama dan pelat lantai baru, kerusakan tersebut berupa retak memanjang, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut kerusakan lapisan permukaan aspal dikarenakan terjadi penurunan yang tidak sama antara gelagar selain itu juga pelat lantai baru dengan pelat lantai lama terpisah. Selama ini penanganan yang dilakukan untuk keretakan pada lapisan permukaan aspal arah memanjang dengan menggunakan Expansion Joint, namun tidak dapat mengatasi kerusakan yang terjadi pada lapisan permukaan aspal, karena Expansion Joint diperuntukan untuk penyambungan arah melintang jembatan yang mempunyai tumpuan yang sama.