Setiap kegiatan pasti menimbulkan dampak. Dampak ini dapat bernilai positif yang memberi manfaat bagi kehidupan manusia, dan bernilai negatif yaitu timbulnya risiko yang merugikan masyarakat, seperti halnya pencemaran lingkungan yang dilakukan dengan cara membuang limbah jenis B3 yang dilakukan sebuah perusahaan dalam putusan nomor 303/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Pst. Untuk mengetahui bentuk pelanggaran hukum yang dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pencemaran lingkungan dengan membuang limbah jenis B3 serta mengetahui penegakan hukum terhadap pencemaran lingkungan hidup akibat limbah jenis B3. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu penelitian yang mengacu pada norma hukum dalam peraturan perundang-undangan serta norma-norma yang berkembang dalam masyarakat, yang disajikan secara sistematis sehingga penafsiran dan gambarannya sesuai dengan pokok bahasan kemudian ditarik kesimpulan-kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang dibahas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan telah melanggar ketentuan yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dan sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap pencemaran lingkungan, negara memberikan perlindungan hukum preventif maupun represif. Serta penegakan hukumnya terhadap undang-undang yang dilanggar, menggunakan upaya hukum represif yang menyelesaikan suatu perkara baik itu secara litigasi (mengadili di pengadilan) dengan cara mengajukan gugatan kepada perusahaan yang melanggar aturan.