Pertumbuhan teknologi facade curtain wall serta penggunaanya pada sesuatu bangunan tidak bisa terlepas dari ilmu arsitektur serta ilmu teknik sipil, meski secara kecenderungan lebih berpihak pada bidang ilmu arsitektur, tetapi dalam prakteknya ilmu arsitektur tidak bisa berdiri sendiri tanpa terdapatnya keterlibatan bidang ilmu metode sipil khususnya dalam hal metode pelaksanaan serta analisis struktur alumunium. Façade curtain wall ialah salah satu komponen dari sesuatu bangunan gedung yang awal menerima pengaruh dari luar gedung baik dari beban angin, hujan, temperatur serta sinar. Proses pelaksanaan facade curtain wall mulai dari proses desain, analisis struktur alumunium, fabrikasi, serta proses instalsi di lapangan haruslah jadi perhatian khusus guna menggapai hasil yang di impikan dari sistim facade curtain wall, bila tidak perihal ini bakal menimbulkan kegagalan struktur pada sistem facade curtain wall yang menyebabkan masuknya udara serta air yang masuk ke zona interior gedung serta kehancuran dari material komponen facade curtain wall serta bisa menimbulkan keruntuhan panel façade yang membahayakan jiwa di area dasar gedung. Salah satu aspek dari kegagalan struktur façade curtain wall merupakan aspek defleksi dari rangka alumunium curtain wall yang tidak sesuai dengan ketentuan yang di tentukan. Tidak hanya kehancuran dari rangka alumunium facade curtain wall itu sendiri, tentang ini berakibat terhadap kehancuran material lainya yang melekat langsung terhadap rangka facade curtain wall antara lain material silicon sealant, gasket serta glass yang nantinya hendak menimbulkan kemampuan pemicu kebocoran air hujan yang masuk ke dalam ruangan interior gedung.