Limbah botol plastik yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah botol plastik bekas kemasan air mineral. Limbah ini merupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin pencacah plastik dan dipilih gradasi cacahan yang halus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat tekan beton normal dibandingkan dengan beton yang dicampur limbah botol plastik air mineral sebesar 3% dan 6% sebagai pengganti sebagian agregat halus. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c 20. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran Ø15 cm x 30 cm, dengan pengujian dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan di laboratorium beton. Hasil kuat tekan beton normal pada umur 7, 14 dan 28 hari adalah 12,62 MPa, 15,55 MPa, dan 18,46 MPa. Hasil kuat tekan beton dengan substitusi limbah botol plastik air mineral sebesar 3% pada umur 7, 14 dan 28 hari adalah sebesar 7,15 MPa, 9,27 MPa, dan 12,32 MPa, dan dengan substitusi limbah sebesar 6% adalah sebesar 5,81 MPa, 7,91 MPa, dan 9,70 MPa. Hasil kuat tekan beton normal pada umur 28 hari tidak tercapai dengan mutu beton yang direncanakan yaitu 18,46 MPa < 20 MPa. Dengan penambahan limbah botol plastik air mineral, kuat tekan beton mengalami penurunan. Jika dibandingkan dengan beton normal, kuat tekan beton pada umur 28 hari dengan variasi substitusi limbah sebesar 3% kuat tekan beton mengalami penurunan sebesar 33,2 %, sedangkan dengan variasi substitusi limbah sebesar 6% kuat tekan beton mengalami penurunan sebesar 47,45 %.