Indonesia merupakan daerah yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi. Runtuhnya bangunan akibat gempa adalah ancaman yang paling nyata dari dampak gempa bumi. Analisis suatu struktur gedung dapat menjadi salah satu upaya dalam meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi. Untuk menganalisis struktur bangunan terhadap beban gempa dinamik yang dapat dilakukan dengan analisis menggunakan metode Time History. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui nilai displacement yang nantinya dapat mengetahui hasil kinerja struktur menggunakan parameter ATC – 40. Metode analisis ini dibantu menggunakan Software ETABS V 18.1.1. Analisis Time History ini menggunakan 11 catatan rekaman gempa yang disesuaikan dengan respon spektra wilayah penelitian. 11 rekaman gempa yang digunakan adalah Gempa Helena, Gempa Kobe, Gempa Duzce, Gempa Manjil, Gempa Trinidad, Gempa Morgan Hill, Gempa San Fernando, Gempa New Zealand, Gempa Imperiall, Gempa Loma, dan Gempa Northridge. Hasil level kinerja menurut ATC-40 dapat melihat level kinerja Struktur terhadap 11 beban gempa tersebut. Hasil yang didapatkan dengan 11 rekaman gempa tersebut menghasilkan struktur gedung termasuk kedalam level IO (Immediate Occipancy) yang artinya struktur gedung tersebut masih dalam keadaan aman dan hanya terjadi sedikit kerusakan pada saat terjadinya gempa. Dengan nilai dift paling besar terjadi pada Gempa Duzce arah X sebesar 0,0000025.